Wednesday, December 30, 2015

TERIPANG / MENTIMUN LAUT


TERIPANG / MENTIMUN LAUT



RINGKASAN


Teripang atau mentimun laut adalah istilah yang diberikan untuk hewan Invertebrate Hoolothuroidea yang dapat dimakan. Mentimun laut tersebar luas di lingkungan laut diseluruh dunia, mulai dari zona pasang surut sampai laut dalam terutama di Samudra Hindia dan Samudra Pasifik Barat. Teripang adalah hewan yang bergerak lambat, hidup pada dasar substrat pasir, lumpur pasiran maupun dalam lingkungan terumbu. Teripang merupakan komonen penting dalam rantai makanan di terumbu karang dan ekosistem asosiasinya pada berbagai tingkat stuktur pakan (trohic levels). Teripang berperan penting sebagai pemakan deposit (deposit feeder) dan pemakan suspense (suspense feeder).

Masih sedikit Negara di dunia yang membudidayakan teripang. Satu  jenis teripang yang sudah banyak dibudidayakan di Indonesia  ialah teripang pasir (Holothuria scrabs). Budidaya teripang pasir memungkinkan dilakukan oleh masyarakat pantai. Hal ini disebabkan teknik budidayanya cukup sederhana dan investasinya yang diperlukan relative kecil. Teripang merupakan salah satu komoditas ekspor dari hasil laut yang perlu segera dikembangkan cara budidayanya.hal ini diperlukan mengingat nilai ekonomisnya yang cukup tinggi di pasaran luar negeri, namun saat ini sebagian besar produknya masih merupakan hasil tangkapan dari laut, sehingga produktivitasnya masih sangat tergantung dari alam.

Setiap usaha membutuhkan rencana bisnis terutama bisnis baru dan bisnis yang mengharapkan perubahan atau pertumbuhan yang signifikan dalam waktu dekat. Rencana bisnis akan memberikan arahan strategis bagi keberlangsungan aktivitas usaha yakni dengan menuliskan /  mendeskripsikan tujuan dan cara mencapainya, yang kemudian mengikuti rencana yang telah ditulis untuk mencapai target.namun, masih banyak kendala yang dihadapi oleh pengusaha khususnya para calon pengusaha kecil dan menengah dalam mewujudkan dan melaksanakan usahanya tersebut. Salah satu kendala tersebut tampak dalam merencanakan serta mempresentasikan rencana usaha.

Adapun factor-faktor yang memperlancar usaha budidaya teripang, di antaranya adalah:
  1. Tersedianya sumber daya alam dan sumber daya manusia
  2. Harga jual teripang relative tinggi 
  3. Adanya lahan yang belum dimanfaatkan dan sangat baik bila digunakan untuk usaha budidaya, sehingga bila lahan tersebut diolah dengan baik akan membantu meningkatkan pendapatan keluarga.

Metode yang digunakan untuk membudidayakan teripang (mentimun laut) yaitu dengan menggunakan metode penculture. Metode penculture adalah suatu usaha memelihara jenis hewan laut yang bersifat melata dengan cara memagari suatu areal perairan pantai seluas kemampuan atau seluas yang diinginkan sehingga seolah olah terisolasi dari wilayah pantai lainnya. Sumber benih teripang dapat diperoleh dengan dua cara yaitu, dengan melakukan pemungutan dari alam, dan dengan memelihara induk-induk teripang pada petak-petak di dalam area penculture.

Makanan teripang berupa plankton dan sisa-sisa endapan karang yang berada di laut. Namun, demikian untuk lebih mempercepat pertumbuhan teripang dapat diberikan makanan tambahan campuran dedak dan pupuk kandang (kotoran ayam). Pemungutan hasil panen dapat dilakukan setelah ukuran teripang berkisar antara 4 sampai 6 ekor per kg. untuk mendapatkan ukuran ini biasanya teripang dipelihara selama 6-7 bulan dengan survival yang dicapai kurang lebih 80%  dari penebaran awal. Kelayakan usaha baik usaha budidaya ikan maupun teripang dilihat dari aspek pasar masih cukup luas dilihat dari peluang pasarnya. Aspeknya teknis usaha budidaya teripang dan usaha budidaya menggunakan metode penculture. Aspek financial sudah layak dalam pelaksanaannya baik jangka pendek maupun jangka panjang.


Latar Belakang
Perikanan adalah salah satu hasil dari sector perairan yang selama ini mulai dikembangkaan pemerintah. Di bidang perikanan banyak sekali kendala-kendala yang dihadapi oleh pemerintah baik dalam kegiatan pemberdayaan dan pengelolaannya. Pemerintah membentuk suatu instansi negeri pemerintah untuk mengelola sector perikanan Indonesia yaitu Dinas Peternakan dan Perikanan Indonesia. Instansi ini mengelola setiap jenis perikanan di Indonesia seperti perikanan laut, perikanan umum(darat), budidaya dan lain-lain. Instansi ini dalam kinerjanya berfungsi sebagai penyuluhan pendidikan perikanan, manajemen perikanan daerah, hingga penjualan yang berorientasi terhadap peningkatan devisa Negara. Pembudidayaan ini difokuskan terhadap hasil budidaya teripang konsumsi di air laut Indonesia yang saat ini berkembang sangat dinamis. Hal ini menjadi acuan bagi pemerintah bagaimana agar hasil teripang konsumsi semakin lama semakin berkembang dengan mengetahui factor-faktor yang mempengaruhinya.

Permintaan ekspor teripang terus meningkat. Akan tetapi, hingga kini permintaan itu belum sepenuhnya dapat dipenuhi. Penyebabnya adalah karena produksi teripang Indonesia masih terbatas.
Teripang merupakan salah satu komoditas ekspor dari hasil laut yang perlu segera dikembangkan cara budidayanya. Hal ini diperlukan mengingat nilai ekonomisnya yang cukup tinggi di pasaran luar negeri, namun saat ini sebagian besar produknya masih merupakan hasil tangkapan dari laut, sehingga produktivitasnya masih sangat tergantung dari alam. 

Dari hasil penelitian jenis hewan laut ini mempunyai sifat-sifat yang menguntungkan antara lain adalah :
1.    Dapat hidup bergerombol dengan padat penebarab tinggi
2.    Metode budidayanya dapat dilakukan secara sederhana dan tidak memerlukan teknologi   tinggi dan modal besar.
3.    Makanannya berupa ganggang penempel, detritus, molusca kecil yang banyak tersedia di perairan alam
4.    Dagingnya enak dimakan dan mudah diproses menjadi makanan serta merupakan komoditi ekspor


Tujuan penulisan
Sebagai referensi atau sumber bacaan
Sebagai inspirasi untuk membuat UMKM


PEMBAHASAN

Gagasan
Teripang atau trepan atau timun laut adalah istilah yang diberikan untuk hewan invertebrate Holothuroidea yang dapat dimakan. Ia tersebar luas di lingkungan laut di seluruh dunia, mulai dari zona pasang surut sampai laut dalam terutama di Samudra Hindia dan Samudra Pasifik Barat.
Setiap usaha (bisnis) membutuhkan rencana bisnis terutama bisnis baru dan bisnis yang mengharapakan perubahan atau pertumbuhan yang signifikan dalam waktu dekat. Dalam teori, rencana bisnis akan memberikan arahan strategis bagi keberlangsungan aktivitas usaha (bisnis) yakni dengan menuliskan/mendeskripsikan tujuan dan cara mencapainnya, yang kemudian mengikuti rencana yang telah ditulis untuk mencapai target. Rencana usaha pengembangan budidaya teripang diharapkan dapat terlaksana dalam rangka memanfaatkan sumber daya alam dan sumber daya manusia yang ada di wilayah tersebut agar lebih optimal. Namun masih banyak kendala yang dihadapi oleh pengusaha khususnya para calon pengusaha kecil dan menengah dalam mewujudkan dan melaksanakan usahanya tersebut. Salah satu kendala tersebut tampak dalam merencanakan serta mempresentasikan rencana usaha. Operasional /  realisasi dari rencana usaha budidaya teripang adalah untuk memenuhi peluang pasar dalam jangka waktu 10 tahun mendatang. 


Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Usaha Budidaya Teripang
Setiap usaha pasti mempunyai factor-faktor yang mempengaruhi jalannya usaha, baik itu yang menghambat maupun yang memperlancar usaha tersebut. Factor pendukung merupakan factor-faktor yang dapat memperlancar kegiatan bududaya teripang, diantaranya adalah :
  1. Pemeliharaan ikan teripang relating lebih mudah
  2. Kondisai perairan dan lingkungan usaha yang sesuai dengan habitat lainnya
  3. Sumber air dekat dengan lokasi usaha
  4. Tersediannya sumber daya alam dan sumber daya manusia
  5. Harga jual teripang relative tinggi
  6. Adanya lahan yang belum dimanfaatkan dan sangat baik bila digunakan untuk usaha budidaya, sehingga bila lahan tersebut diolah dengan baik akan membantu meningkatkan pendapatan keluarga.
  7. Adanya teknologi budidaya teripang yang lebih efektif dan lebih efisien
  8. Adanya dukungan dari pemerintah Usaha budidaya teripang dalam pemasarannya mempunyai jaringan distribusi yang mantap di daerah tertentu.

Beberapa factor yang menjadi hambatan dalam usaha budidaya teripang, diantaranya adalah:

  1. Peralatan pengontrolan kualitas air yang masih kurang
  2. Belum adanya tenaga ahli khususnya di bidang budidaya teripang yang membantu dalam pelaksanaan usaha
  3. Pertumbuhan teripang yang relative cepat, tingginya biaya produksi dalam kegiatan
  4. Pemasaran teripang yang jauh keluar kota, sehingga mempengaruhi kualitas teripang mudah stress diperjalanan dan akhirnya banyak yang mati sehingga kesegaran teripang tidak tahan lama
  5. Rendahnya minat penduduk local dalam mengkonsumsi teripang sehingga pemasaran untuk daerah local masih rendah
  6. Manajemen pengelolaan masih sederhana
  7. Adanya persaingan dengan komoditi perikanan dan pengusaha perikanan lainnya
  8. Kemungkinan berdirinya usaha baru dengan teknologi yang lebih baik.
  9. Dalam jangka waktu panjang belum dapat memenuhi kenaikan permintaan.
  10. Kurang adanya kepercayaan dari penyedia dana baik investor maupun bank terhadap usaha budidaya perikanankarena adanya resiko ketidakpastian yang tinggi, sehingga petani teripang kesulitan dalam memperoleh dana dalam upaya pengembangan usahanya.
  11. Belum mentapnya pola perencanaan dan pembinaan tenaga kerja yang dapat memenuhi perkembangan usaha


Pemilihan Lokasi Budidaya
Teripang adalah hewan yang bergerak lambat, hidup pada dasar substrat pasir, lumpur pasiran maupun dalam lingkungan terumbu. Teripang merupakan komponen penting dalam rantai makanan di terumbu karang dan ekosistem asosiasinya pada berbagai tingkat struktur pakan (trophic levels). Teripang berperan penting sebagai pemakan deposit (deposit feeder) dan pemakan suspensi (suspense feeder). Di wilayah Indo-pasifik, pada daeran terumbu yang tidak mengalami tekanan eksploitasi,kepadatan teripang bisa lebih dari 35 ekor per m2, dimana setiap individunya bisa memproses 80 gram berat kering sedimen setiap harinya. Beberapa spesies teripang yang mempunyai nilai ekonomis tinggi di perairan Indonesia diantaranya: teripang putih (Holothuria scabra), teripang perut hitam (H. atra), teripang pandan (Theenota ananas), teripang perut merah (H. edulis). Teripang merupakan lauk yang lezat dan disukai mesyarakat Cina dan bernilai jual tinggi di pasaran. Teripang diperdagangkan dalam bentuk awetan/kering. 

Belum banyak Negara di dunia yang membudidayakan teripang. Satu jenis teripang yang sudah banyak dibudidayakan di Indonesia ialah teripang pasir (Holothuria scrabs). Budidaya teripang pasir memungkinkan dilakukan oleh masyarakat pantai. Hal ini disebabkan teknik budidayanya cukup sederhana dan investasinya yang diperlukan relative kecil.

Bentuk badan teripang memanjang mirip mentimun. Oleh karena itu, hewan ini biasa disebut mentimun laut atau sea cucumber. Mulut dan anus terdapat di kedua ujung badannya. Bagian punggungnya berwarna abu-abu dengan pita putih atau kekuningan memanjang secara horizontal. Bagian bawah tubuhnya berwarna putih dan berbintik-bintik hitam/gelap.

Teripang pasir dapat tumbuh sampai ukuran 40cm dengan bobot 1,5kg. kematangan gonad hewan air berumah dua (diosis) ini pertama kali terjadi pada ukuran rata-rata 220mm. seekor teripang betina mampu menghasilkan telur dalam jumlah yang sangat banyak hingga mencapai sekitar 1,9 juta butir telur. Pemilihan lokasi budidaya, merupakan salah satu syarat yang cukup menentukan untuk mencapai keberhasilan suatu usaha budidaya teripang. Hal ini disebabkan lokasi atau tempat pemeliharaan teripang adalah tempat yang secara langsung mempengaruhi kehidupannya.

Kriteria pemilihan lokasi yang cocok bagi budidaya teripang adalah sebagai berikut:

  1. Tempat terlingung  ---- Bagi budidaya teripang diperlukan tempat yang cukup terlinsung dari guncangan angin dan ombak. 
  2. Kondisi dasar perairan  ---- Dasar perairan hendaknya berpasir, atau pasir berlumpur bercampur dengan pecahan-pecahan karang dan banyak terdapat tanaman air semacam rumput laut atau alang-alang laut.
  3. Salinitas ---- Dengan kemampuan yang terbatas dalam pengaturan esmatik, teripang tidak dapat bertahan terhadapa perubahan drastic atas alinitas (kadar garam). Salinitas yang cocok adalah antara 30-33ppt. 
  4. Kedalaman air  ---- Di alam bebas teripang hidup pada kedalaman yang berbeda-beda menurut besarnya. Teripang muda tersebar di daerah pasang surut, setelah tambah besar pindah ke perairan yang dalam. Lokasi yang cocok bagi budidaya sebaliknya pada kedalaman air laut 0,40 sampai 1,50m pada air surut terendah.
  5. Ketersediaan benih ---- Lokasi budidaya sebaiknya tidak jauh dari tempat hidup benih secara alamiah. Terdapatnya benih alamiah adalah indicator yang baik bagi lokasi budidaya teripang. 
  6. Kondisi lingkungan ---- Perairan sebaiknya harus memenuhi standard kualitas air laut yang baik bagi kehidupan teripang, seperti :


  • pH 6,5 – 8,5 
  • kecerahan air laut 50cm
  • kadar oksigen terlarut 4-8 ppm
  • suhu air laut 20 – 25o Celcius disamping itu, lokasi harus bebas dari pencemaran seperti bahan organic, logam, minyak dan bahan-bahan beracun lainnya.


Metode Budidaya
Metode yang digunakan untuk membudidayakan teripang (ketimun laut) yaitu dengan menggunakan metode penculture. Metode penculture adalah suatu usaha memelihara jenisa hewan laut yang bersifat melata dengan cara memagari suatu areal perairan pantai seluas kemampuan atau seluas yang diinginkan sehingga seolah-olah terisolasi dari wilayah pantai lainnya.
Bahan yang digunakan ialah jarring (super-net) dengan mata jarring sebesar 0,5 – 1 inci atau dapat juga dengan bahan bambu (kisi-kisi). Dengan metode ini maka lokasi / areal yang dipagari tersebut akan terhindar dari hewan-hewan pemangsa (predator) dan sebaliknya hawan laut yang dipelihara tidak dapat keluar dari areal yang telah dipagari tersebut. Di lokasi terpilih dibangun kurung tancap terbuat dari pagar bamboo atau kayu. Kurung tancap tersebut berlapis waring nilon ukuran mata 0,2cm di sebelah dalamnya. Pagar bamboo / papan harus tertanam cukup dalam dan kuat ke dasar perairan sehingga tidak terjadi kebocoran pada kurungan. Luas kurungan 50 m2 atau disesuaikan dengan kebutuhan. Misalnya, penebaran benih teripang berukuran 40-60 g sebaiknya kepadatannya 6-8 ekor/m2 atau teripang berukuran lebih besar, yaitu antara 70-100 g dengan padat tebar 4-6 ekor/m2.


Sumber benih teripang
Benih teripang dapat diperoleh dengan dua cara, yaitu:

1. Melakukan pemungutan dari alam
Dengan memelihara induk-induk teripang pada petak-petak di dalam area penculture.
Teripang yang dijadikan induk ialah yang sudah dewasa atau diperkirakan sudah dapat melakukan reproduksi dengan berkisar antara 20 – 25 cm. sedangkan benih teripang alam yang baikuntuk dibudidayakan dengan metode penculture adalah yang memiliki berat antara 30 sampai 50 gram per ekor atau kira-kira memiliki panjang badan 5 cm sampai 7 cm. pada ukuran tersebut benih teripang diperkirakan sudah lebih tahan melakukan adaptasi terhadap lingkungan yang baru.

2. Pengangkutan benih/induk
Di dalam hal budidaya teripang cara pengangkutan benih / induk merupakan hal yang penting. Lebih-lebih apabila sumber benih /induk eripang yang akan dibudidayakan letaknya relative jauh, sehingga diperlukan teknik yang baik didalam pengangkutan teripang agar dapat memberikan tingkat kehidupan yang tinggi adalah sebagai berikut:

  • Teripang dimasukkan pada kantong plastic ukuran 2 liter dengan media air dan pasir. Sebelumnya kantong plastic digelembungkan untuk melihat kantong tersebut bocor atau tidak. 
  • Kepadatan untuk masing-masing jenis adalah : utnuk teripang putih dan teripang grido dengan berat antara 100-200 gr adalah 3 ekor untuk setiap kantong, sedangkan untuk teripang jenis olok-olok 4 ekor untuk setiap kantong plastic.


Makanan Teripang 
Factor makanan dalam pemeliharaan (budidaya teripang tidak menjadi masalah sebagaimana halnya hewan-hewan laut lainnya. Teripang dapat memperoleh makanannya dari alam, berupa plankton dan sisa-sisa endapan karang yang berada di laut. Namun demikian untuk lebih mempercepat pertumbuhan teripang dapat diberikan makanan tambahan campuran dedak dan pupuk kandang (kotoran ayam).
Cara pemberian makanan tambahan tersebut adalah sebagai berikut :

  1. Dedak halus dan kotoran ayam dicampur rata
  2. Campuran dimasukkan kedalam kantong plastic
  3. Kemudian direndam dengan air laut sampai campuran menjadi lengket, lalu dibentuk menjadi gumpalan.
  4. Gumpalan tersebut kemudian disebar merata kedalam kurungan.

Cara lain agar pupuk tidak hanyut dapat dilakukan sebagai berikut :

  1. Pupuk dimasukkan ke dalam karung plastic dan ditenggelamkan ditempat pemeliharaan.
  2. Setelah kira-kira 10 hari akan muncul micro organism sebagai makanan teripang.

Pemberian makanan tambahan sebaiknya dilakukan pada sore hari. Hal ini disesuaikan dengan sifat hidup atau kebiasaan hidup dari teripang. Pada waktu siang hari teripang tidak begitu aktif bila dibandingkan dengan pada malam hari, karena pada waktu siang hari ia akan membenamkan dirinya dibawah dasar pasir/ katang pasir untuk beristirahat dan untuk menghindari / melindungi dirinya dari pemangsa / predator, sedangkan pada waktu malam hari ia akan lebih aktif mencari makanan, baik berupa plankton maupun sisa-sisa endapan karang yang beradadi didasar perairan tempat hidupnya.


Padat penerbangan
  • Teripang  dapat hidup bergerombol ditempat yang terbatas. Oleh karena itu dalam usaha budidayanya dapat diperlukan dengan padat penebaran yang tinggi. Untuk ukuran benih teripang sebesar 20 – 30 gram per ekor  padat penebaran berkisar antara 15 – 20 ekor per meter persegi, sedangkan untuk benih teripang sebesar  40 – 50 gram per ekor padat penebarannya berkisar antara 10 – 15 ekor persegi.

Waktu yang tepat untuk memulai usaha budidaya teripang disuatu lokasi tertentu jalah 2-3 bulan setelah waktu pemijahan teripang di alam (apabila menggunakan benih dari alam). Benih alam yang berumur 2 sampai 3 bulan diperkirakan sudah mencapai berat 20 – 50 gr per ekor.
Panen 
Pemungutan hasil panen dapat dilakukan setelah ukuran teripang berkisar antara 4 sampai 6 ekor per kg (market size). Untuk mendapatkan ukuran ini biasanya teripang dipelihara selama 6 – 7 bulan dengan survival yang dicapai kurang lebih 80% dari total penebaran awal. Panen dilakukan pada pagi hari sewaktu air sedang surut dan sebelum teripang membenamkan diri. Panen dapat dilakukan secara bertahap yaitu dengan memilih teripang yang berukuran besar atau juga dapat dilakukan secara total kemudian dilakukan seleksi menurut golongan ukuran. 

Penanganan dan Pengolahan Teripang

A..Peralatan yang diperlukan

  1. Wadah pencucian  ---Wadah pencucian dapat berupa drum yang trbuat dari alumuniun, plastic ataupun fiberglass dan tidak dianjurkan menggunakan wadah yang terbuat dari bahan yang mudah berkarat. 
  2. Pisau pembelah --- Pisau pembelah harus terbuat dari bahan yang mudah berkarat (sebaiknya stainless steel), kuat dan tajam dengan bagian ujung yang runcing. 
  3. Wadah perebusan --- Wadah perebusan harus terbuat dari alumunium atau stainless steel denganukuran yang disesuaikan kapasitas pengolahan 
  4. Alat pengasapan --- Alat pengasapan dapat berupa alat pengasap terbuka, drum pengasap, lemari pengasapan ataupun rumah pengasapan. Alat pengasapan terbuka tidak dianjurkan mengingat alat ini sulit dalam pengontrolan suhu, dapat terkontaminasi kotoran dari luar dan pemakaian asaptidak efisien (banyak terbuang)
  5. Alat pengeringan --- Pengeringan dapat menggunakan sinar matahari diatas para-para dengan ketinggian 1 meter, atau menggunakan alat pengeringan mekanis (mechanical dryer)

B. Teknik Penanganan dan Pengolahan

  1. Pembuangan isi perut -- Pembuangan isi perut dilakukan dengan cara pembelahan melalui irisan pada bagian perutnya memanjang dengan panjang secukupnya. Pisau yang digunakan harus tajam dan tipis. Isi perut dikeluarkan dan segera dicuci bersih pada bagian dinding perut sampai bebasdari darah dan sisa isi perut. Air yang digunakan dapat berupa air tawar maupun air laut yang bersih. 
  2.  Perebusan -- Perebusan teripang bertujuan untuk membuat tekstur teripang menjadi kenyal, memberikan sedikit rasa asin yang sekaligus dapat berfungsi untuk membunuh dan mencegah tumbuhnya mikroorganisme pembusuk. Perebusan dilakukan dalam air mendidih dengan konsentrasi garam kurang lebih 15% selama 20-30 menit tergantung dari besat dan jumlah teripang sampai semua teripang menjadi kenyal teksturnya. Setelah perebusan selesai dilakukan penirisan sampai tidak ada air yang menetes dan selanjutnya dengan pengasapan.
  3.  Pengasapan -- Pengasapan dilakukan dengan tujuan untuk mengurangi (menurunkan) kadar air, disamping itu pengasapan juga berfungsi memberikan rasa dan bau (flavour) yang spesifik yang umumnya dikehendaki konsumen. Pengasapan dilakukan dengan alai pengasapan  (lemari pengasapan) selama 10-20 jam dengan ketebalan asap sedang dan suhu 60-80o (pengasapan panas). 
  4. Pengeringan -- Tahap akhir pada pengolahan teripang kering adalah proses pengeringan, atau proses penurunan kadar air. Hal ini dilakukan agar air dapat keluar secara sempurna dan tidak hanya pada permukaan tubuh teripang saja, tetapi juga pada bagian daging ditengahnya. Pengeringan teripang dapat dilakukan dengan penjemuran dibawah sinar matahari atau menggunakan alat pengering mekanis. 
  5. Penggudangan -- Teripang harus disimpan pada suhu ruangan yang tidak terlalu tinggi dengan kelembaban (RH) rendah. Hal ini sangat diperhatikan, karena teripang kering mengandung garam dan juga mengandung “collagen” yang sangat higroskopis, sehingga akan dapat menyerap uap air dari udara. Untuk mencapai kondisi gudang yang memenuhi syarat tempat penyimpanan teripang kering, maka ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, antara lain:


  • Gudang harus terlindung dari sinar matahari dan tidak bocor bila hujan
  • Gudang harus mempunyai ventilasi cukup untuk mengurangi peningkatan kelembaban (RH)
  • Gudang harus dapat tertutup rapat agar terhindar dari ninatang perusak (rodent atau hewan peliharaan)
  • Teripang harus dikemas secara baik-baik dan diletakkan diatas tak-rak , tidak diletakkan langsung di atas lantai




  Kesimpulan
Dari pembahasan ini dapat disimpulkan beberapa hal, diantaranya adalah:
Kelayakan usaha baik usaha budidaya ikan maupun teripang dilihat dari aspek pasar masih cukup luas dilihat dari peluang pasarnya. Aspeknya teknis usaha budidaya teripang dan usaha budidaya menggunakan metode penculture. Aspek financial sudah layak dalam pelaksanaannya baik jangka pendek maupun jangka panjang.

Saran
Saran-saran yang perlu kiranya dapat diberikan adalah sebagai berikut :

  1. Perlu dilakukan penelitian yang sama terhadap budidaya teripang pasir, dan teripang laut dan unggulan lainnya yang ada. 
  2. Para pengelola usaha perlu membuat pembukuan keuangan yang lebih baik agar dapat digunakan sebagai acuan dalam perbaikan usahanya.
  3. Perlu adanya penelitian lebih lanjut tentang kualitas air, teknik budidaya yang lebih efektif dan efisien, serta teknologi pengolahan teripang sehingga menunjang kemajuan usaha dan dapat meningkatkan jumlah pandapatan.
  4. Perlu adanya penambahan dan penguatan dana / modal bagi kelompok tani dan mengefektifkan dana tersebut untuk pengembangan dan   perbaikan usaha. Budidaya yang disertai dengan pemantauan oleh pihak penyedia dana itu sendiri. 
  5. Dalam pelaksanaan rencana usaha baik pengembangan, perbaikan maupun usaha baru perlu didampingi oleh tenaga ahli budidaya periklanan. 
  6. Perlu adanya perhatian/respon yang lebih serius lagi dari pemerintah khususnya sector periklanan, dengan memberikan pembinaan tidak hanya kepada kelompok tani yang telah mendaftar saha mengingat masih banyaknya kelompok pemula yang belun tertangani. 
  7. Perlu adanya evaluasi setiap akhir tahun terhadap program pemerintah, baik hasil penyuluhab, pembinaan, penguatan modal, apa sudah efektif dan efesien.







No comments:

Post a Comment