Monday, January 11, 2016

PENILAIAN KINERJA KARYAWAN - Penyelia -


Tujuan Penilaian
Konsep : Karyawan berhak untuk mengetahui dan ingin mengetahui, seberapa baik mereka melaksanakan tugasnya.

Apa tujuan sebenarnya dari suatu penilaian ?
Ada tiga alasan pokok perlunya mengadakan penilaian terhadap kinerja karyawan:
a.       Untuk mendorong perilaku yang baik atau memperbaiki serta mengikis kinerja (prestaso) dibawah standar. Orang-orang yang berkinerja baik mengharapkan imbalan, walau sekedar pujian. Orang-orang yang berkinerja buruk harus menyadari bahwa bila hal itu di pertahankan mereka tak akan pernah mendapatkan kemajuan. Yang paling drastis lagi, bisa saja menyebabkan meneka di berhentikan
b.      Untuk memuaskan rasa ingin tahu karyawan tentang seberapa baik kerja mereka. Kita semua memiliki dorongan alamiah untuk ingin mengetahui seberapa cocok kita dengan organisasi tempat kita bekerja. Seorang karyawan mungkin tidak suka dinilai, tetapi dorongan untuk mengetahui hasil penilaian ternyata sangat kuat
c.       Untuk memberikan landasan yang kuat bagi pengambilan keputusan selanjutnya sehubungan dengan karir seorang karyawan. Hal-hal seperti kenaikan gaji, promosi, pemindahan atau pemberhentian dapat ditangani dengan lebih baik bila karyawan telah mengetahui kemungkinan itu sebelumnya.

Seberapa sering karyawan harus dievaluasi?
Dua kali setahun adalah cukup baik untuk mengadakan penilaian resmi. Kalau terlalu sering, kemungkinan anda akan sangat terganggu oleh kejadian sehari-hari. Tetapi kalau jarang =, mungkin anda melupakan banyak hal yang sesungguhnya mempengaruhi penilaian. Meskipun perusahaan anda merencanakan untuk mengadakan penilaian hanya sekali setahun, ada baiknya jika anda lebih sering melakukan penilaian diri secara informal. Bukan berarti anda harus mengamati kinerja karyawan secara rutin dan mengomentarinya. Tentu saja anda harus melakukan tanpa menghiraukan sesi-sesi penilaian formal.

Apa hubungannya antara penilaian karya dengan evaluasi jabatan, tingkat upah, penilaian kecakapan dan kenaikan gaji berdasarkan prestasi?
Ini adalah pertanyaan sensitif yang sering diajukan karyawan. Anda harus menghadapi persoalan ini secara hati-hati, karena banyak tergantung pada kebijakan perusahaan anda. Evaluasi jabatan adalah suatu metode sistematis untuk menilai manfaat dari suatujabatan tertentu, bukan dari individu pemangku jabatan tersebut. Gaji yang ditetapkan untuk suatu jabatan tertentu adalah hasil dari keputusan penentuan harga jabatan berdasarkan hasilevaluasi jabatan, yang sedikit atau sama sekali tidak ada kaitannya dengan pemangku jabatan,  yang sedikit atau sama sekali tidak ada kaitannya dengan pemangku jabatab itu. Penilaian presatasi adalah istilah yang sudah usang. Dulunya istilah ini searti dengan penilaian karya. Masalha timbul sebagai implikasi danri kanaikan nilaia prestasinya – kenaikan gaji berdasarkan pada prestasi. Sebagian besar organisasi mengenai kenaikan nilai presatasi. Tujuannya adalah menjaga agar perhatian tetap pada karya bukan pada gaji. Tetapi pembedaan ini tidak selalu dapat di pahami oleh semua karyawan.

Dengan demikian kesalahan utama seorang penyelia adalah bila ia menekankan hubungan antara kenaikan gaji dengan wawancara penilaian. Wajar saja jika karyawan yang diberi tahu bahwa kinerjanya bagus lantas mengharapkan kenaikan gaji.  Jika rencana penggajian di perusahaan anda ternyata demikian, makan anda bisa sangat malu kalau ada karyawan berkata : “Bapak bilang prestasi kerja saya yang bagus akan diikuti oleh kenaikan gaji atau pangkat. Mengapa tidak?”

No comments:

Post a Comment